Bertahun-tahun lalu, ketika masih berusia 23 tahun, saya meninggalkan kampung halaman di Inggris dan merantau ke British Columbia. Hati saya berkata bahwa saya akan menemukan arti hidup dan kebebasan di negara besar dan asing ini. Setelah setahun berada di B.C., hidup saya mulai berubah pada satu sore di musim panas.
gambar dari Google |
Seorang teman memperkenalkan saya kepada bangsawan Inggris bernama Martin Cecil. Dia adalah anggota keluarga terkenal di Inggris, peternak yang ternama, dan pemimpin rohani dari sebuah komunitas di B.C.
Ketika itu saya bekerja sebagai reporter di Victoria, B.C., dan tertarik untuk mengenal komunitas yang dia pimpin. Saya mempunyai perasaan yang kuat bahwa saya bisa memastikan, pada saat saya bertemu dengan Martin Cecil, apakah saya bisa memercayainya dan apakah komunitasnya tepat untuk saya.
Segera setelah dia berdiri dari kursi dan berjalan menghampiri saya, saya yakin bahwa saya bisa memercayainya dan juga ingin bergabung dengan komunitasnya. Seseorang yang menarik tanpa dia perlu mengatakan apa-apa. Saya merasakan kedamaian dalam kehadirannya. Saya merasakan integritas pada senyum dan mata birunya yang bening.
Saya merasakan kekuatan, cinta, kebijaksanaan, dan keteguhan yang jelas dari karakternya dan saat ini saya sudah menjadi anggota komunitas yang sudah dia dirikan di Cariboo B.C. selama 36 tahun.
Apakah Anda Ingin Menjadi Orang yang Menarik?
Apakah Anda ingin menjadi orang yang menarik? Mudah saja. Yang Anda harus lakukan adalah menjadi diri Anda yang sebenarnya dan mengekspresikan karakter sejati itu dalam kehidupan.
Tetapi bagaimana kita melakukannya? Bagaimana kita bisa menggali tambang emas berupa cinta dan kebenaran yang terkubur dalam diri setiap kita? Lalu apakah sebenarnya karakter sejati yang menjadi kekayaan dan anugerah terbesar yang harus kita berikan bagi dunia?
Beberapa cara untuk mengekspresikan karakter sejati kita :
1. Belajarlah dari alam
Jika Anda ingin menjadi orang yang menarik, apakah ada tempat lain untuk mempelajarinya selain dari alam? Kelihatannya alam tidak perlu bersusah payah untuk menjadi menarik. Entah itu setangkai bunga daffodil, sebatang pohon, angin topan, atau auman seekor singa, semuanya tak diragukan lagi, menarik.
Satu sifat alam yang saya sukai adalah kesabarannya. Perhatikan bagaimana sebatang pohon bertumbuh. Meskipun memakan waktu, sebatang pohon tidak memaksa dirinya bertumbuh dari tanah secara brutal. Dia bertumbuh perlahan tetapi terus-menerus. Saya bisa mengatakan, setelah hidup selama 79 tahun di bumi ini, kesabaran itu benar-benar efektif. Dengan kesabaran Anda bisa selamat melewati banyak situasi sulit.
2. Tenanglah
“Ketenangan, “kata tradisi kuno Indian, “adalah penjuru karakter yang sebenarnya.” Kita hidup dalam budaya yang sangat berorientasi pada melakukan dan mencapai. Tidak ada yang salah dengan budaya tersebut. Tetapi bila kita ingin memperdalam hubungan dengan diri dan karakter sejati kita, kita harus mengambil waktu untuk menjadi tenang.
“Tenanglah dan ketahuilah bahwa Akulah Tuhan, “kata Pemazmur, dan kata-kata itu telah menjadi kompas bagi hidup saya selama ini.
Yang menarik adalah saat-saat di mana kita “tidak melakukan” justru kreativtas dan produktivitas kita meningkat. Kondisi tersebut memungkinkan kita berhubungan lebih dalam dengan kebijaksaan yang ada dalam diri kita. Sejarah penuh dengan kisah orang-orang terkenal yang mendapatkan “terobosan” ketika mereka sedang tidak mengerjakan apa-apa. Pada saat sebenarnya mereka sudah menyerah meneruskan proyek mereka.
3. Tekunlah
Baru-baru ini saya memimpin sebuah kursus dengan tema “Happy Aging” yang saya tawarkan di blog pada tanggal 23 Mei dengan judul “How to look (and feel) 10 years younger : The true promise and potential of aging.” Saya membagikan pengalaman sendiri bahwa proses menua itu tidak menakutkan, tetapi bisa menjadi pintu bagi terbukanya arti hidup dan kebahagiaan berapa pun usia Anda. Di situ saya juga membagikan meskipun secara fisik kita menua tetapi jiwa kita tidak pernah menjadi tua.
Menyelesaikan “The True Promise and Potential of Aging” beberapa bulan lalu dibantu oleh Mary Jaksch dari the A-List Blogger Club, bagi saya, mirip pengalaman melahirkan yang meminta setiap keping ketekunan saya.
Jangan menyerah pada usaha keras sejati dan berharga yang sedang Anda lakukan. Jangan mundur dalam usaha mencapai mimpi dan sasaran Anda, jika itu memang mimpi dan sasaran sejati Anda. Kita hidup di dunia yang penuh kebaikan dan yang Anda butuhkan hanyalah ketekunan serta sedikit kebijaksaan dan impian Anda akan menjadi kenyataan.
4. Hargailah hal-hal kecil sama dengan hal-hal besar
Sewaktu kita mengekpresikan karakter sejati, kita akan menghargai hal-hal kecil dalam hidup sama baiknya ketika kita menghormati hal-hal besar.
Dulu saya mengagumi pembimbing saya, Martin, karena dia tidak segan-segan melakukan pekerjaan remeh seperti memotong rumput dan memperbaiki toilet. Duduk di warung kopi, contohnya, atau berbelanja di pasar, mendengarkan aliran sungai, atau menonton anak-anak bermain adalah kesempatan kita untuk mundur sejenak untuk merayakan kegembiraan dan spontanitas hidup.
5. Cintailah keseimbangan
Kita hidup di alam yang penuh cinta yang bergantung pada keseimbangan. Kita juga harus mencintai dan selalu mencari keseimbangan setiap waktu. Sebagai contoh, meskipun kelihatannya paradoks, hanya yang kuat yang bisa bersikap lembut. Meskipun saya merasa senang, terutama ketika semakin menua, duduk di kursi tanpa melakukan apa pun juga membutuhkan tindakan dan kreativitas.
6. Tertariklah kepada orang lain
Bila Anda ingin menjadi orang yang menarik, tertariklah secara tulus pada minat orang lain. Ketika Anda bisa menemukan sesuatu yang membuat seseorang bersemangat atau gembira, pada saat mata mereka bercahaya, itulah momen lahirnya persahabatan.
7. Ramahlah
Ramahlah kepada diri sendiri dan orang lain. Kadang-kadang, karena sedang mengerjakan tugas penting kita menekan diri sendiri dan orang lain. Sangat penting menjadi ramah dan murah hati terhadap apa pun dan siapa pun yang kita temui. Menjadi ramah bukan berarti lemah. Itu adalah tanda karakter sejati yang mengungkapkan cinta dari inti diri kita.
Tulisan diterjemahkan dari http://zenhabits.net/age/
No comments:
Post a Comment