Thursday, June 16, 2011

Penggalan Dialog Menarik dari Drama Korea “New Heart”

Istri dr. Choi sedang makan malam bersama 2 orang putrinya di rumah mereka di New York. Sementara dr. Choi – seorang ahli bedah jantung – sedang dalam perjalanan dari Seoul menuju New York.

Si Sulung        : Ibu terlihat lebih cantik hari ini.

Istri dr. Choi   : Benarkah?

Si Sulung        : Apakah karena akan bertemu Ayah besok?

Istri dr. Choi   : Mungkin juga.

Si Sulung        : Sebenarnya aku berharap Ibu bisa berbahagia walaupun jauh dari Ayah.

Istri dr. Choi  : Mengapa begitu?

Si Sulung       : Karena jika Ibu hanya berbahagia ketika dekat dengan Ayah maka Ibu menjadi beban bagi Ayah. Seperti seandainya Ibu hanya berbahagia ketika kami berada bersama Ibu maka kami tidak akan bisa meninggalkan Ibu. Keluarga kita akan berbahagia jika Ayah, Ibu, dan kami berdua bisa berbahagia dengan sendirinya. 

Istri dr. Choi   : (Merenung) Mari kita makan.

Drama Korea New Heart sedang diputar di LBS TV setiap hari pukul 13.30 WIB.

Wednesday, June 1, 2011

HIDUP TANPA TERBURU-BURU


“Alam tidak pernah terburu-buru, tetapi semua yang dikerjakannya selesai.” – Lao Tzu

Perhatikan kalimat yang dikatakan Lao Tzu (Bapak Taoisme) di atas : apakah hal itu benar?

Mungkinkah kita bisa tidak pernah terburu-buru tetapi semuanya selesai?

Terlihat kontradiksi dengan kehidupan modern ini, di mana semuanya terburu-buru, di mana kita berusaha menjejalkan sebanyak mungkin kegiatan dalam setiap menit waktu kita, di mana jika kita tidak sibuk, kita merasa tidak produktif dan malas.

Kenyataannya, kita sedang berlomba menunjukkan betapa sibuknya kita. Saya mempunyai ribuan proyek untuk dikerjakan! O, ya? Saya punya 10.000! Seorang pemenang adalah dia yang mempunyai jadwal paling gila, yang bergerak cepat dari satu hal ke hal yang lain seperti seekor burung humming, karena keadaan itu menunjukkan dia adalah orang yang paling sukses dan penting.

picturesof.net
Benar?

Mungkin tidak. Mungkin kita sedang bermain pada permainan yang salah – kita telah dikondisikan untuk percaya bahwa lebih sibuk lebih baik, padahal sesungguhnya kecepatan tidaklah sepenting fokus pada apa yang sedang kita kerjakan.

Bisa jadi kita sedang melaju dengan kecepatan yang salah. Mungkin jika kita terus terburu-buru, kita akan kehilangan hidup itu sendiri. Mari kita lepaskan obsesi tentang kecepatan, dan sebaliknya kita memperlambat, tidak terburu-buru, dan menikmati hidup.

Dan tetap bisa menyelesaikan segala sesuatu.

Ayo kita lihat bagaimana caranya.

Perubahan Pola Pikir
Langkah yang paling penting adalah menyadari bahwa hidup akan lebih baik ketika Anda bergerak lebih lambat, dengan kecepatan yang relaks, daripada terburu-buru dan mencoba memasukkan sebanyak mungkin setiap hari.

Manakah yang lebih baik, membaca sebuah buku secara cepat atau perlahan-lahan sampai Anda terhanyut dalam ceritanya?

Manakah yang lebih menyenangkan, mendengarkan lagu sekilas atau menyediakan waktu untuk mendengarkannya dengan sungguh-sungguh?

Manakah yang lebih sehat, makan dengan menelan tergesa-gesa atau mengunyah perlahan-lahan dan menikmati rasanya?

Manakah yang memberi hasil memuaskan, Anda mencoba mengerjakan 10 pekerjaan sekaligus, atau Anda mencurahkan perhatian pada satu tugas paling penting?

Manakah yang lebih menyenangkan, menyediakan waktu terbatas bersama seorang teman atau kekasih dan masih diganggu oleh masuknya e-mail atau SMS, atau Anda berdua relaks dan mencurahkan perhatian sepenuhnya satu sama lain?

Hidup secara keseluruhan lebih baik ketika Anda bergerak perlahan, menikmati, dan menghargai setiap kesempatan. Itulah alasan sederhana mengapa kita perlu memperlambat kecepatan.

Karena itu, Anda butuh mengubah pola pikir (jika selama ini Anda terbiasa dengan pola pikir terburu-buru). Lakukanlah ini, buatlah pengakuan sederhana bahwa hidup lebih baik jika dinikmati, dan pekerjaan lebih baik jika difokuskan. Lalu ambillah komitmen untuk melaksanakannya.

Tetapi Saya Tidak Bisa Berubah!
Pasti ada sebagian dari Anda yang setuju bahwa memperlambat hidup itu baik, tetapi Anda tidak bisa melakukannya...... pekerjaan tidak mengijinkan Anda karena memperlambat berarti berkurang atau hilangnya penghasilan, atau hidup di kota membuat Anda sulit untuk melambat. Tentu akan lebih mudah jika Anda tinggal di sebuah pulau terpencil, atau di pedesaan, atau jika pekerjaan Anda tidak menuntut jadwal yang ketat..... tetapi kenyataan dalam hidup Anda tidak seperti itu.

Saya katakan omong kosong Anda tidak bisa berubah.

Ambillah tanggung jawab atas hidup Anda sendiri. Kalau pekerjaan memaksa Anda untuk terburu-buru, kendalikan itu. Buatlah perubahan pada apa dan bagaimana Anda bekerja. Bekerjasamalah dengan atasan Anda untuk membuat perubahan yang diperlukan. Dan jika benar-benar dibutuhkan, Anda bisa mengganti pekerjaan. Anda bertanggung jawab atas hidup Anda sendiri.

Bila Anda hidup di kota di mana semua orang tergesa-gesa, sadarilah bahwa Anda tidak harus menjadi sama dengan mereka. Anda bisa berbeda. Anda bisa berjalan kaki daripada menyetir di tengah kemacetan. Anda bisa mengurangi jumlah pertemuan yang harus Anda hadiri. Anda bisa mengerjakan lebih sedikit pekerjaan yang memang benar-benar penting. Anda bisa tidak sering terkoneksi pada iPhone atau Blackberry dan sekali waktu tidak terkoneksi sama sekali. Lingkungan tidak mengendalikan hidup Anda – Anda yang melakukannya.

Saya tidak sedang mencoba menjelaskan bagi Anda bagaimana bertanggung jawab pada hidup Anda sendiri, tetapi ketika Anda sudah memutuskan maka Anda akan mendapatkan sendiri caranya.

Tips Untuk Hidup dalam Kecepatan yang Lebih Lambat
Saya tidak memberikan petunjuk langkah demi langkah bagaimana Anda memperlambat hidup, tetapi di sini ada beberapa contoh ide yang bisa dipikirkan dan jika mungkin diterapkan. Beberapa memerlukan perubahan besar

1.   Kurangi Kegiatan. Kurangi proyek-proyek, daftar kegiatan yang harus Anda lakukan setiap hari. Jangan berfokus pada jumlah kegiatan tetapi pada kualitasnya. Ambil 2-3 hal yang terpenting bahkan satu yang paling penting saja – dan mulai mengerjakannya. Sisa kegiatan bisa dilakukan kemudian tetapi berikan waktu pada diri Anda untuk fokus.

2.   Kurangi Pertemuan. Pertemuan/rapat/kumpul-kumpul biasanya merupakan pemborosan waktu yang efektif. Pertemuan menghabiskan hari Anda dan membuat Anda hanya punya sedikit waktu untuk mengerjakan yang benar-benar penting. Sediakan beberapa waktu untuk bekerja tanpa gangguan, sehingga Anda tidak perlu tergesa-gesa berpindah dari satu pertemuan ke pertemuan lainnya.

3.   Praktikkan Disconnecting. Ambil suatu waktu di mana Anda mematikan peralatan telekomunikasi. Matikan telepon selular ketika Anda sedang melakukan sesuatu yang kreatif, berbicara dengan seseorang, membaca buku, berjalan-jalan, dan makan. Bahkan Anda bisa melakukannya sepanjang hari, dan Anda tidak akan terburu-buru. Saya janji.

4.   Berikan Waktu yang Cukup Untuk Persiapan dan Perjalanan. Jika Anda selalu tergesa-gesa memenuhi sebuah janji atau pergi ke suatu tempat mungkin karena Anda tidak memberikan cukup waktu untuk mempersiapkan diri dan perjalanan. Sisipkan dalam jadwal Anda kebutuhan ini. Bila Anda perkirakan perjalanan ke tempat kerja atau ke pertemuan  memakan waktu 10 menit, berikan diri Anda 30-45 menit waktu persiapan sehingga Anda tidak perlu bercukur terburu-buru atau berdandan di mobil. Bila Anda membutuhkan waktu 10 menit untuk tiba di suatu tempat, sediakan bagi diri Anda 2-3 kali-nya untuk persiapan, dan Anda akan pergi dengan kecepatan yang menyenangkan bahkan tiba di tempat lebih awal.

5.   Berlatihlah untuk Duduk Nyaman Tanpa Melakukan Apa pun. Saya mengamati ketika orang-orang  harus menunggu mereka menjadi tidak sabar dan tidak nyaman. Segera mereka berkonsentrasi pada telepon seluler atau paling tidak majalah, karena berdiri dan menunggu dirasakan sebagai pemborosan waktu atau sesuatu yang tidak biasa mereka lakukan. Cobalah untuk hanya duduk, mengamati sekeliling, dan tenggelam dalam lingkungan Anda. Ketika mengantri, Anda bisa mengamati dan mendengarkan suara orang-orang di sekitar Anda. Memang membutuhkan latihan tetapi setelah itu Anda bisa melakukannya dengan tersenyum.

6.   Sadarilah Tidak Masalah Pekerjaan Tidak Selesai Hari Ini. Masih ada besok. Dan ya, saya tahu bahwa beberapa orang akan frustrasi menghadapi kemalasan atau penundaan atau hidup tanpa tenggat waktu yang jelas, tetapi ini realitas yang tidak bisa dihindari. Dunia tidak akan berakhir hanya karena Anda belum menyelesaikan tugas hari ini. Atasan mungkin marah, tetapi perusahaan tidak serta merta bangkrut dan hidup tetap berjalan. Pada akhirnya pekerjaan akan selesai juga.

7.   Mulailah Mengurangi Hal-hal yang Tidak Penting. Ketika Anda mengerjakan satu tugas dengan konsentrasi pasti ada tugas-tugas lain yang tidak bisa diselesaikan. Anda perlu bertanya pada diri sendiri : Seberapa pentingkah hal itu? Apa yang akan terjadi jika saya berhenti melakukannya? Bagaimana saya bisa menghilangkan, mendelegasikan, mengotomatisasikan tugas-tugas tersebut?

8.   Praktikkan Kesadaran. Sederhananya, belajarlah hidup pada saat ini alih-alih memikirkan secara berlebihan masa depan dan masa lalu. Ketika Anda sedang makan, hargailah makanan Anda secara penuh. Ketika Anda sedang bersama seseorang, hadirlah seutuhnya dengan mereka. Pada saat Anda berjalan, nikmatilah sekitar Anda, di mana pun.

9.   Perlahan-lahan Kurangi Komitmen. Kita sering berkomitmen secara berlebihan, yang menyebabkan kita selalu tergesa-gesa. Bukan hanya tentang pekerjaan – proyek, rapat dan sejenisnya. Para orang tua mempunyai terlalu banyak hal untuk dilakukan bersama dan bagi anak-anak mereka. Mayoritas kita memiliki kehidupan sosial yang sibuk. Terlibat dalam suatu perkumpulan atau tim olahraga. Kita mengikuti kursus, grup, dan kelompok hobi. Pada saat kita mencoba menjejalkan banyak kegiatan dalam hidup, sebenarnya kita memperburuk kualitas hidup itu sendiri. Secara perlahan kurangi komitmen Anda – ambil 4-5 yang benar-benar esensial, sementara yang lain, biarpun menarik, bisa dilakukan lain waktu. Dengan sopan katakan kepada teman-teman Anda, bahwa Anda tidak mempunyai cukup waktu untuk terlibat dalam komitmen tersebut.

Cobalah tip-tip di atas. Hidup menjadi lebih baik jika tidak tergesa-gesa. Biarkanlah hidup berjalan dalam kecepatan alamiahnya dan jangan menyia-nyiakan satu kesempatan pun untuk terburu-buru.

Ingalah kata-kata Lao Tzu di awal tulisan ini : jika alam bisa menyelesaikan semuanya tanpa terburu-buru, Anda pun bisa.

Tulisan diterjemahkan dari http://zenhabits.net/no-hurry/