Thursday, January 3, 2013

MENERIMA PENOLAKAN DENGAN GEMBIRA

"Mbak, bagaimana caranya supaya tidak patah hati ketika bayiku menolak payudaraku dan lebih memilih dot?"

Pertanyaan itu datang kepadaku melalui SMS kemarin. Aku termenung sejenak sebelum menjawabnya. Ternyata yang bikin patah hati bukan hanya ketika ditolak lawan jenis tetapi juga pada saat ditolak anak sendiri. Aku tidak tahu pasti bagaimana caranya supaya tidak patah hati karena aku pernah merasakan patah hati itu ketika Louis tidak mau menyusu di payudara kananku. Akhirnya inilah jawabanku :

"Sebagai orang tua kayaknya kita harus terbiasa menerima penolakan dari anak. Karena suatu saat nanti anakmu akan menolak beberapa hal dari orang tuanya. Samalah seperti kita ke orang tua dulu."

Sejujurnya aku juga baru sadar bahwa menjadi orang tua itu harus siap ditolak oleh anaknya. Selama ini penolakan Louis baru seputar masalah makan. Aku sudah berusaha menyiapkan makanan yang terbaik - menurutku - ketika disajikan, dia menolak makan. Bahkan makanannya dilepeh, disembur, dibuang. Geram, gemas, patah hati sampai malas masak lagi sudah pernah aku rasakan. Dan aku menyadari bahwa semakin besar, penolakan Louis akan semakin beragam. Berarti aku harus siap mental.

Sebenarnya kalau aku menelaah lebih dalam seharusnya aku gembira dan bersyukur dengan kemampuan Louis menolak sesuatu dariku. Itu pertanda bahwa otaknya berkembang dengan sempurna sehingga dia bisa membedakan mana yang nyaman dan tidak nyaman baginya. Seandainya Louis menerima apa saja yang aku berikan dan tidak pernah menolak sama sekali malah aku perlu kuatir. 

Foto ini salah satu cerita penolakan Louis. Papanya iseng memakaikan dia kacamata hitam tetapi Louis tidak menyukainya. Dia berusaha melepaskan kacamata itu dengan cara menggeleng-gelengkan kepala. Karena tidak berhasil dia berusaha mencopot kacamata menggunakan tangannya. Karena mau dipotret maka papanya menahan tangan Louis. Bagi kami Louis terlihat lucu dengan kacamata itu tetapi dia sudah memiliki nilai rasa sendiri.