Friday, December 31, 2010

MALAM TAHUN BARU 2011


Ketika masih tinggal di rumah orang tua, malam tahun baru selalu menjadi momen spesial buat keluargaku karena ayahku berulang tahun pada tanggal 31 Desember.  Seperti keluarga-keluarga lainnya, kami makan bersama untuk mensyukuri bertambahnya usia ayah dan menyambut kedatangan tahun baru. Aku masih berharap bisa berkumpul dengan orang tua dan adikku setiap tanggal 31 Desember. Tetapi hal tersebut menjadi sulit semenjak aku tinggal di Manokwari. Halangan utama adalah harga tiket penerbangan ke Surabaya yang mencapai puncaknya pada bulan Desember. Malam tahun baru 2007 aku menangis sedih karena merindukan orang tua dan adikku. Malam tahun baru 2008 kami sempat berkumpul  terakhir kali sebelum ibuku meninggal dunia. Malam tahun baru 2009 dan 2010 aku lewati di Manokwari. Menikmati kembang api yang meledak-ledak di udara hampir di seluruh kota yang membuat langit berasap dan rambutku terasa kaku seperti terkena hairspray.

Malam tahun baru 2011 ini aku merasakan sesuatu yang berbeda. Hatiku ringan, tanpa kerinduan akan suatu tempat yang lain tetapi aku merasa hadir sepenuhnya di mana aku berada. Bulan-bulan terakhir 2010 aku mulai bisa melihat langit biru di atasku ini indah. Bayangan pegunungan Arfak terlihat cantik dari jendelaku. Angin yang berhembus terasa sejuk menyentuh kulitku. Sinar matahari yang menerpa aku rasakan hangat, Tanah yang  aku pijak  seolah  menyatu dengan kakiku. Dan kehadiran orang-orang di sekitarku adalah sebuah berkat. Di malam tahun baru 2011 aku adalah orang yang beruntung. Bukan karena doaku di tahun ini banyak yang dikabulkan. Tetapi karena aku bisa melihat secara  berbeda segala sesuatu yang hadir dalam hidupku. Aku bersyukur karena akhirnya aku bisa peka merasakan bahwa Penciptaku selalu ada dalam kesempatan-kesempatan, peristiwa-peristiwa dan orang-orang yang menyapa aku setiap saat untuk memberikan yang terbaik yang aku butuhkan.   


Hari-hari yang akan hadir di tahun 2011 masih merupakan misteri. Aku hanya mampu membukanya detik demi detik. Karena itulah aku berjanji pada diriku sendiri, aku akan menikmati setiap momen yang tiba di tanganku dengan sepenuh hati. Aku tidak akan menyia-nyiakannya dengan terjerat pada masa lalu atau melompat ke masa depan. Aku mau hidup di saat ini (present) karena hidup adalah hadiah (present).

“I’m going to live in the present moment and enjoy each activity for itself instead of always thinking about what is ahead of me.” – Wayne Dyer


Wednesday, December 8, 2010

BELAJAR DARI KESEMPATAN MENUNGGU


Taksi air yang tidak bisa ditentukan kapan datangnya, membuat kami dari Pulau Mansinam yang hendak ke Manokwari harus bersabar antara setengah sampai satu jam. Menunggu taksi air memberiku kesempatan untuk belajar sesuatu hari ini. Beruntung sekali pemandangan dari tempat tunggu taksi air ini bisa dikatakan spektakuler. Di depan kami terpampang lautan biru dengan pantai berpasir putih dan pohon-pohon kelapa yang eksotis. Di kejauhan kota Manokwari terlihat hijau karena Hutan Gunung Meja yang melatarbelakanginya.  Tetapi lebih dari semua pemandangan yang menyamankan mata itu aku mempunyai waktu yang cukup untuk mengamati anak-anak Pulau Mansinam yang sedang bermain.  Sebagian anak bermain lempar bola pasir dan sebagian lagi berenang. Permainan sederhana, tanpa biaya tetapi mampu memberikan kegembiraan dan kesempatan belajar bagi mereka.

Pandanganku tertumbuk pada seorang balita perempuan yang sedang bermain di air sendiri. Aku tidak melihat ada orang tuanya di sekitar situ. Balita ini terlihat sesekali bertepuk tangan jika salah satu dari anak-anak yang lebih besar yang sedang berenang juga melompat ke air. Mungkin salah satu atau beberapa dari mereka adalah kakak dari balita ini. Ternyata dia tidak sekedar menonton tetapi juga belajar berenang dengan caranya sendiri. Dia berbaring tengkurap menghadap ke pantai sambil menggerak-gerakkan kakinya yang tercelup dalam air. Aku terpukau melihat caranya belajar berenang. Sang balita perempuan itu memunculkan kecerdasan alamiah yang tidak terduga bagiku. Atau mungkin dia teringat kembali saat-saat berenang dalam cairan amniotik ketika  masih berada dalam rahim ibunya. Setelah bosan belajar berenang dia keluar dari air dan mulai bermain pasir. Anak-anak itu – yang bermain lempar bola pasir maupun berenang -  bermain dengan bebas dan tanpa beban. Menyenangkan sekali menjadi mereka.

Tidak terasa taksi air sudah tampak di depan mata. Sebentar lagi kami akan dibawa pulang ke Manokwari.  Menunggu memberiku kesempatan untuk belajar  melambat dari alam. Belajar tidak selalu melihat jam dan handphone. Belajar untuk hadir sepenuhnya pada saat ini (being present). Melatih diriku untuk hanya memikirkan apa yang dihadirkan di depan mataku dan tidak membiarkan pikiranku melayang pada urusan-urusan lain yang sebenarnya tidak mampu aku tangani selama aku menunggu.  Menepis segala rasa tidak sabar  yang hanya akan membuatku kehilangan kesempatan menyadari anugerah yang tersamar dari kesempatan menunggu.

Menunggu membuatku belajar untuk berserah, pasrah, dan mempercayai bahwa alam itu baik, bahwa Tuhan itu baik dan segala sesuatu akan hadir tepat pada waktunya.  

Wednesday, December 1, 2010

MY FRIENDS’ INSPIRING WORDS


Jika makanan itu penting untuk kelangsungan tubuh, maka kata-kata adalah makanan bagi jiwa. Sebuah buku suci pernah menuliskan bahwa manusia hidup bukan dari makanan semata tetapi dari kekuatan kata Sang Pencipta. Karena itulah jiwaku mencintai kata-kata mutiara/bijak/penyemangat/inspiratif sama seperti tubuhku menyenangi makanan. Aku suka membaca dan mengutip kata-kata, sampai-sampai aku mempunyai sebuah buku tulis khusus untuk kata-kata indah itu. Aku lebih suka menyalin kata-kata tersebut dengan tulisan tanganku daripada melakukan copy-paste karena ketika aku menuliskan kata-kata itu dengan tanganku sendiri aku merasakan keindahannya seperti mengunyah makanan dan merasakan kelezatannya sampai tetes terakhir.

Penulis yang paling sering aku kutip kata-katanya adalah Paulo Coelho, yang menyebabkan aku sempat dipanggil Ms, Coelho oleh seorang teman. Aku juga menyukai tulisan Dr. Wayne Dyer, Lao tzu, Buddha, Dalai Lama, Mother Theresa, Mahatma Gandhi, Ralph Waldo Emerson, Anne Frankl, Pramoedya A. Toer, dan Dewi Lestari. Bagiku mereka semua adalah sumber inspirasi dan semangat. Hanya dengan membaca dan meresepi kata-kata mereka, hariku bisa menjadi lebih cerah.

Tetapi terkadang aku merasa kata-kata mereka terlalu bagus untuk menjadi kenyataan dalam hidupku. Mungkin karena secara spiritual mereka jauh lebih tinggi daripada aku. Mungkin juga karena aku tidak mengenal mereka secara pribadi. Suatu hari di akhir Oktober, ketika sedang membaca blog milik Yosef Manik, tiba-tiba aku mendapat ide untuk mengutip kata-kata penyemangat dari teman-temanku sendiri. Lalu aku menetapkan mulai tanggal 1 November 2010 sampai 30 November 2010 aku akan menghadirkan satu kalimat inspiratif dari satu orang teman di status Facebook-ku.

Mengumpulkan 30 kata-kata inspiratif dari 30 orang ternyata mengasyikkan. Seperti membongkar sebuah lemari tua dan menemukan banyak barang berharga. Ada teman-teman yang memang berlimpah kata-kata inspiratifnya, terutama mereka yang suka menulis. Tetapi ada juga yang kata-kata inspiratifnya aku tangkap dari obrolan kami. Setiap hari aku memasang satu kata-kata inspiratif dari satu orang teman sambil menunggu respon, terutama dari orang yang mempunyai kata-kata tersebut. Beberapa teman-temanku itu mengatakan: kaget; tidak menyangka; kok bisa itu inspiratif?; kok iso ae Dewi iki?; Lupa kapan aku nulis kata-kata itu; Lagi kerasukan apa ya aku waktu nulis itu?.... hahaha, tapi yang paling banyak adalah terima kasih….

Ternyata kata-kata orang-orang yang aku kenal tidak kalah inspiratifnya dengan kata-kata orang-orang yang sudah terkenal. Dan perbedaannya aku merasa dekat dengan mereka. Banyak di antara mereka pernah berjumpa denganku di suatu masa. Atau setidaknya aku dan mereka hidup pada zaman yang sama dan menghadapi masalah global yang tidak jauh berbeda.

Kepada teman-teman yang sudah aku telusuri blog, wall, dan notes-nya aku ucapkan terima kasih. Begitu pula teman-teman yang aku ajak ngobrol dan secara tidak sadar aku kutip kata-katanya aku ucapkan terima kasih. Dari kalian aku mendapatkan banyak semangat, banyak inspirasi, dan banyak cinta. Aku bersyukur karena ternyata aku dikelilingi oleh para inspirator sehingga jiwaku tidak akan pernah kering.

30 hari, 30 kata-kata inspiratif, dan 30 inspirator:

1 Nov : "Don't make a woman fall for you, if you don't really want to catch her." -- Aàn P. Nirwana

2 Nov : "Ukuran orang lain pasti tidak pas untukku. Aku harus membuat ukuran yang nyaman bagi diriku sendiri. Karena ukuran IDEAL setiap orang berbeda. -- Retno Dewi

3 Nov : "Aku tidak punya bakat khusus. Aku hanyalah orang yang penasaran." -- Sani Sanjaya St

4 Nov : "Penderitaan itu datang untuk menempa diriku dan bukan untuk membuatku menjadi cengeng." -- Duhita Hayuningtyas

5 Nov : "Hidup akan lebih baik ketika empati ada." -- Ele Azhar Purba

6 Nov : "Berbahagialah orang tua yang bisa mendampingi anak-anaknya bertumbuh dan berkembang setiap hari, namun orang tua yang bisa berkembang bersama anak-anaknya dalam interaksi sehari-hari adalah orang tua yang bahagia, dewasa, dan puas." -- Maria Magdalena

7 Nov : Kita memang bukan orang suci, hanya mudah-mudahan kita semua tertarik pada kesucian dan mencintai kesucian." -- Agung Wahyu Nugroho

8 Nov : "Doa adalah sekeping kecil dari cinta yang luas, menguatkan, tanpa batas......" -- Mpi Ab

9 Nov :...tetap berpijak pada ajaran yang aku imani tetapi dalam jubah universal." -- Beny Kuncoro
10 Nov : "Belajar itu ada harganya." -- Imelda Rosa D

11 Nov : "I dream a time when my dice stops rolling. Will it ever happen? I guess I must've fallen into the very humane feeling of mankind: fear." -- Mikael Dian Teguh

12 Nov : "Dengan ketidaksempurnaan manusia, jangan pernah menuntut kesempurnaan dalam setiap hubungan, baik pertemanan maupun asmara, karena tidak ada yang sempurna di dunia ini...... " -- Agustini Handayani

13 Nov : "Masing-masing punya tiap-tiap dan tiap-tiap punya sendiri-sendiri." -- Abed Gultom

14 Nov : "Hidup dalam 'tidur' itu menyenangkan, tidak melelahkan dan tidak membuat konflik dengan orang lain. Tetapi hidup dalam 'bangun' itu membuat hidup lebih hidup." -- Aan Kartikasari

15 Nov : "Apa yang kau sebut dengan keindahan, ketentraman, kedamaian, kebahagiaan dan ketenangan itulah sejatinya surga. Dan apa yang kau sebut dengan kesengsaraan, kesedihan, keperihan, dan kekacauan pikiran, itulah sejatinya neraka. Kemunculan dari keduanya terserah padamu." -- Setyawan Budi Raharjo

16 Nov : "....daripada memikirkan bagaimana caranya saling menghancurkan dan saling membenci, bagaimana kalau kita belajar saling menerima keberbedaan dan berpelukan ?" -- Ira Logo

17 Nov : "Orang yang paling berbahagia tidaklah harus memiliki segala sesuatu yang terbaik, melainkan mereka dapat berbuat yang terbaik dengan apa yang mereka miliki." -- Teguh Fery Saksono

18 Nov : " 一期一会 ICHIGO ICHIE - No days are exactly the same." -- Anis Karyawati

19 Nov : "Sebelum berbicara lebih jauh mengenai kondisi bangsa dan negara, apakah aku sudah melihat dan berempati pada orang-orang yang tiap hari ada dan berjuang di depan mataku?" -- Budi Wiratmo

20 Nov : "A translator....... creating beautiful phrases that will make readers feel they are reading original manuscript, not translated one... as original as it can be." -- Monica Dwi Chresnayani Leuwol

21 Nov : "Saat kita memilih jalan Cinta dan Pengabdian (The Path of Love & Service) kita pun mulai merasakan benang merah keabadian dari diri setiap oran yang kita jumpai, tak peduli akan atribut-atribut yang mereka atau lingkungan mereka pasangkan pada diri mereka." -- Dedy Wicaksono

22 Nov : ....... karena ada faktor X di luar jangkauanku.... aku cukup berusaha sebaik-baiknya, sekuat-kuatnya, setabah-tabahnya......" -- Vita Ellyati

23 Nov : "Rasa penasaran pada diri anak kecil membuat segala syaraf panca inderanya merekah. Nyaris apapun akan diingatnya...... maka berhati-hatilah bila berkata/bertindak di depan mereka." -- Buyung Kurniawan

24 Nov : "It's easy to think that we're the same, but actually we're completely different. We may like the same things, but what part of it do we like? We may hate the same things, but why do we hate it? See you see now, we're all very different, in a good way of course." -- Abigail Phoebe

25 Nov : "Life is ...... valuable but some of us don't realize." -- Yosef Manik

26 Nov : Jangan pernah takut apa yang kita hasilkan diambil atau diakui orang lain, karena hasil terbesar yang kita dapatkan adalah ketika apa yang kita hasilkan bermanfaat untuk orang lain, tidak peduli atas nama siapa." -- Setyo Utami

27 Nov : "Jika kebaikan menuntut kebaikan, layakkah itu disebut kebaikan?" -- Fransiskus Wicakso

28 Nov : "Perbedaan orang sabar dan yang tidak sabar hanyalah pada cara mereka memandang masalah dan waktu saja." -- Juni Fabian

29 Nov : "Have you smiled, today? -- Tonny Leonard

30 Nov ; "The past is not a phase that you have to erase. Masa lalu sepahit apa pun itu pastinya akan membantu kita untuk melangkah ke masa depan yang lebih baik." -- Novidya Nazyana Louisa Tobing