Di dalam setiap orang ada jiwa penulis, karena di dalam setiap orang ada banyak cerita.
Sunday, April 3, 2011
ENERGI SEORANG BAYI
Beberapa menit sebelum memasuki kamar mereka, aku masih merasakan keengganan karena perasaan tidak suka kepada adik iparku yang - rasanya - sudah berurat akar dan sulit sekali aku hilangkan. Tetapi aku harus masuk untuk menjenguk dia dan bayi yang baru dilahirkannya 5 hari yang lalu - demi kesopanan. Ketika pintu kamar itu terkuak, aku merasakan suasana yang lain, ketenangan dan cinta. Aku melihat iparku itu sedang berbaring di ranjang sambil menyusui bayinya. Seorang bayi mungil, masih merah, sedang menyusu dengan tenang, dan sesekali tangan serta kakinya yang kecil bergerak-gerak.
Mataku tidak bisa lepas menatap makhluk mungil itu. Semakin lama aku menatapnya, aku bisa merasakan semakin berkurang rasa tidak sukaku pada ibunya dan akhirnya hilang menguap seperti asap. Adik iparku bercerita tentang proses kelahirannya yang lebih awal satu bulan dan ASInya yang baru lancar hari itu. Biasanya, aku tidak tahan berlama-lama berada di dekatnya. Tetapi hari itu, aura sang bayi yang penuh cinta telah mengalahkan semua energi negatif yang terjadi di antara aku dan ibunya.
Ketika kembali ke rumah, aku tergerak membuka-buka file e-book merajut untuk pakaian bayi. Aku merasa ingin memberikan sesuatu bagi keponakan baruku itu. Bayi itu, dengan segala kepolosan dan kelemahannya, sudah membangkitkan rasa sayangku. Aku baru menyadari ternyata energi seorang bayi memang luar biasa untuk menghilangkan kebencian.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment