Sunday, May 2, 2010

Menyambut ceritahatihita.blogspot.com


Sejak memiliki blog sendiri, aku selalu merindukan teman-temanku juga memiliki blog. Tujuannya supaya bisa saling menyemangati dalam menulis. Karena terkadang semangat menulisku timbul tenggelam. Dulu sahabatku Anita pernah mempunyai blog tetapi sayang seribu sayang, Anita tega ‘membunuh anak’nya sendiri itu. Dan benar, sejak saat itu semangat menulisku mengendor cukup lama. Memasuki tahun 2010 aku baru menulis lagi pada bulan April.

Minggu lalu, seorang teman satu SMP dulu meng-add-ku di facebook. Namanya – yang jujur harus aku akui tidak familiar bagiku – adalah Duhita Hartono. Seorang ibu muda supel, berani berbeda dan pintar menulis. Tulisan-tulisannya bisa aku baca di notes account facebooknya. Dalam waktu singkat aku yakin Duhita seorang pujangga yang masih terpendam. Dalam dirinya terdapat sungai bawah tanah yang mengalir deras dan sedang mencari jalan menuju ke permukaan. Aku menyarankannya untuk membuat sebuah blog pribadi. Hanya dalam hitungan satu atau dua hari lahirlah – secara premature katanya – ceritahatihita.blogspot.com. Nama yang cantik untuk seorang ‘anak’ yang masih mungil dan manis. Walaupun baru berisi beberapa tulisan tetapi Duhita menulisnya dengan hati, sangat pas dengan nama blognya.

Sekarang, setiap kali online, aku sudah mempunyai blog teman untuk dikunjungi, yaitu ceritahatihita.blogspot.com. Dan aku yakin setiap kali melihat ‘anak’ manis ini bertambah gendut tiap hari semangat menulisku juga akan tetap terjaga.

Selamat datang ceritahatihita.blogspot.com. Bertumbuhlah semakin besar dan kuat. Bebaskan hati, pikiran, dan imajinasimu di dunia maya yang tanpa batas ini. Dan warnailah dunia dengan keindahanmu yang unik. Proficiat!

Gambar ini diambil dari ceritahatihita.blogspot.com

3 comments:

Dapur Kampung said...

Tjandra Ratna Dewi...you make me blushing,dear...
wong cuma tulisan wong biasa yg kalimatnya tidak secantik tulisan dikau...
Semoga "anakku" ini bertumbuh dengan kerelaanmu jd guruku..

T.R. Dewi said...

Hita, kamu tidak memerlukan guru tambahan. Kamu cuma perlu menjadi penggali yang bisa membuat saluran sungai bawah tanahmu semakin mengalir deras keluar. Selamat menggali, sayang.....

Dapur Kampung said...

Tq Dew...btw kalimat bertingkatku pasti "mengganggu" ya...tapi aku serasa dicharge setelah "ngobrol" sama kamu
Tq dear...