Hari ini, 28 Juli 2008, Grace genap berusia empat tahun. Tante Iva, Oma dan Opa serta orang tuanya sudah membelikan Grace banyak hadiah. Ada pakaian-pakaian baru dan ada juga boneka. Untuk pengucapan syukur mamanya memasak Papeda dan ikan kuah kuning. Makanan khas Maluku yang populer.
Kemarin malam, aku dan suamiku sempat berdiskusi tentang perlu tidaknya kami membelikan kado untuk Grace. Dari hasil diskusi kami akhirnya kami putuskan tidak membelikan kado. Walaupun sudah bulat, tetapi timbul juga pertanyaan yang menggelitik hatiku: “Pelitkah kami?” Aku pikir tidak juga. Kami berdua menyayangi Grace sama seperti yang lain. Tetapi cara kami menyayanginya berbeda. Kami mau belajar untuk melihat pada kebutuhannya dan bukan sekedar keinginannya atau keinginan kami untuk membuat dia memiliki banyak barang-barang yang hanya menempel di tubuhnya.
Lalu apa dong wujud kasih sayang kami untuk Grace? Kami selalu membuka hati untuk menjadi tempatnya berlari ketika dimarahi orang tuanya. Kami menyediakan waktu untuk bermain dengannya ketika Grace tidak mempunyai teman bermain. Kami berusaha mengajarkannya mengenal huruf, warna, dan mewarnai gambar ketika orang tuanya memutuskan untuk menunda menyekolahkannya. Bahkan kadang-kadang kami membagi tempat tidur kami bersamanya. Semua itu kami berikan sepanjang tahun bukan hanya pada hari ulang tahunnya saja.
Sore di hari ulang tahunnya, suamiku mengajak Grace berjalan-jalan memutari kompleks rumah, suatu kegiatan yang hampir tidak pernah dilakukan bersama bapaknya. Aku memberikannya sebuah gambar kue ulang tahun yang bisa dia warnai. Tetapi karena kelelahan berjalan-jalan Grace tidak berminat lagi mewarnai.
Selamat ulang tahun, Grace. Kiranya Tuhan yang Maha Kasih melimpahimu dengan kesehatan jiwa badan dan pertumbuhan yang baik. Amin.
No comments:
Post a Comment